Senin (24/11) FGD ke-7 Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu diselenggarakan oleh Bidang Fisik Bappeda Provinsi Jawa Barat. Focus group discussion ini merupakan rangkaian terakhir FGD Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu, setelah sebelumnya digelar FGD 1 sampai 6. Narasumber yang hadir adalah Ir. Teti Armiati Argo, MES., Ph.D. (SAPPK-ITB), Frans Ari Prasetyo, ST., MT., Tatang Suheri, ST., MT serta turut hadir pula tim advisor eksternal Prof. Koesbiantoro, Ph.D. dan Ir. Soedrajat Tisnasasmita. Organisasi Perangkat Daerah terkait yang hadir diantaranya adalah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, serta Diskominfo Provinsi Jawa Barat. FGD dibuka dengan sambutan dari Achmad Suganda, ST., MT selaku Kepala Subbidang Infrastruktur Wilayah Bidang Fisik dengan beberapa hal yang disampaikan, antara lain langkah-langkah apa sajakah yang harus dilakukan agar minapolitan tersebut tercapai. Seperti yang sudah diketahui bersama, minapolitan adalah konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan. Sementara itu Kawasan Minapolitan adalah : suatu bagian wilayah yang mempunyai fungsi utama ekonomi yang terdiri dari sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan, pelayanan jasa, dan/atau kegiatan pendukung lainnya. Ir. Teti Armiati Argo, MES., Ph.D selaku narasumber utama memaparkan isu dan masalah utama wilayah di Palabuhanratu. Menurut beliau, titik berat pengembangan Palabuhanratu terletak di pariwisata dan perikanan, di sektor pertanian di hulu,pertaniannya sudah berkembang ke daerah irigasi yang ditambah. Pelabuhan merupakan sektor yang memerlukan penyelesaian khusus. Selain itu, Palabuhanratu tidak memiliiki status administratif sehingga sangat bergantung ke Pemerintah Sukabumi. Palabuhanratu juga tidak memiliki sumber air yang baik, sanitasi buruk karena sampah padat sulit diolah terumata sampah yang ada di lokasi wisata yang ditinggalkan oleh wisatawan, tambah Ir. Teti Armiati Argo, MES., Ph.D. Guna memecahkan beberapa permasalahan yang terjadi di Palabuhanratu, Ir. Teti Armiati Argo, MES., Ph.D membuat konsep pendekatan pemecahan masalah wilayah. Membangun melalui environmentally sustainable smart growth. Natural capital sebagai modal pembangunan Palabuhan Ratu. Palabuhan ratu pembangunannya harus diajukan secara cerdas. Semangat pertumbuhan Palabuhan ratu untuk mengentaskan kemiskinan dan mengembangkan community development corporation (bisnis skala kecil bekerjasama sama mempromosikan Palabuhanratu sebagai kawasan yang layak dilirik). Mengembangkan perikanan high value dan pariwisata high value yang menghormati budaya lokal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rancangan rencana besar ini belum selesai dan harus diadakan sosialisasi kepada masyarakat dan tokoh masyarakat yang ada di wilayah Palabuhanratu agar pembangunan berjalan dengan lancar tanpa melupakan kearifan lokal.