Inilah, Bandung.- Wakil Gubernur Jawa Barat akhirnya menggelar dialog dengan para seniman yang tergabung dalam Dewan Kebudayaan Jeprut Buligir (DKJB) di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK), Jalan Naripan, Kota Bandung, Senin (1/8/2016). Dalam dialog tersebut, pria yang akrab disapa Demiz ini menerima masukan dari seniman tentang kekecewaan terhadap keberadaan Dewan Kebudayaan Jawa Barat (DKJB) yang dinilai keberadaannya tidak optimal. Deddy menilai DKJB merupakan lembaga independen, walaupun anggotanya ditunjuk oleh Gubenur Jabar. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya Pemprov tidak melakukan intervensi. “Jumlah anggota DKJB sebanyak 21 orang dan di antara mereka jumlah senimannya sedikit. Walaupun begitu mereka bekerja bukan hanya Kesenian, tapi budaya secara keseluruhan,” tutur Deddy. Dia akui hingga saat ini belum menerima laporan ataupun masukan secara formal dan resmi dari DKJB. Pria yang akrab disapa Demiz ini meminta maaf lantaran tidak adanya ruang komunikasi seperti situs sebagai media yang menjembatani antara DKJB dan para seniman dan budayawan hingga konflik ini bisa terjadi. “Saya belum menerima masukan secara resmi dari DKJB. Jika sudah, akan diberikan. Ini sebuah kekeliruan. Saya minta maaf akan soal itu,” paparnya. DKJB, lanjut Deddy, tengah mengevaluasi dan merevisi program Eco Music Camp dan Bidaf. Walaupun program tersebut digelar sebelum DKJB dibentuk. “Saya minta program itu dievaluasi, Kalau perlu panggil Franky sebagai pengelolanya. Namun ini tak berjalan karena komunikasi tak jalan,” tutup dia.