BAPPEDA JABAR - Delagasi China Railways Tinjau Langsung Perkembangan Kereta Jakarta-Bandung
Delagasi China Railways Tinjau Langsung Perkembangan Kereta Jakarta-Bandung
08 March 2018 10:22

JAKARTA, OKEZONE.COM — Menteri Koordinator bidang Kemaritiman menerima kunjungan Deputi President China Railway Coorporation Wang Tongjum dikantornya. Dalam acara tersebut, keduanya membahas mengenai kelanjutan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menurut Luhut, kedatangan delegasi dari China Railways bertujuan untuk melihat langsung perkembangan dari kereta cepat Jakarta-Bandung. Bahkan menurutnya, siang ini delegasi dari China Railways melakukan peninjauan langsung ke lapangan untuk melihat sejauh mana pengerjaan proyek tersebut.

“Mereka datang kemari. Untuk melihat progress-nya. Tadi yang dibicarakan soal tanah, izin-izin lain ya gitu-gitu aja,” ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Dari hasil tinjauan tersebut lanjut Luhut, nantinya delegasi dari China Railways akan datang kembali ke kantornya pada hari Jumat pekan ini. Kedatangannya pada hari Jumat adalah untuk mengevaluasi mengenai pencairan dana pinjaman dari proyek tersebut.

“Nanti hari Jumat kembali ke sini lagi evaluasi soal dana dan lain-lain. Pencairan dana sebentar lagi kita selesaikan,” jelasnya.

Sebagai informasi, sebelumnya Menko Luhut memastikan jika proyek pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung akan tetap terlaksana. Dirinya mengakui, jika beberapa waktu lalu proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sempat jalan ditempat sejak dua tahun lalu.

“Pokoknya kalau ditanya jalan atau tidak ini (proyek kereta cepat Jakarta-Bandung) harus jalan,”kata Luhut.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Dwi Windarto mengatakan, saat ini dana investasi proyek dari Kereta cepat Jakarta Bandung tersebut diperkirakan menjadi USD6,071 miliar atau sekitar Rp81,9 triliun (mengacu kurs rupiah Rp13.500 per USD). Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari nilai investasi sebelumnya yang hanya sekitar USD5,988 miliar atau sekitar Rp80,86 triliun.

Dari jumlah tersebut 65% di antaranya merupakan pinjaman yang digelontorkan oleh Cina Development Bank (CDB). Sedangkan 25% sisanya berasal dari ekuitas perusahaan dalam hal ini PT KCIC.

Lebih lanjut Dwi menambahkan bertambahnya nilai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung disebabkan adanya penambahan asuransi proyek serta komponen debt service reserve account (atau biaya untuk membuka rekening bank/DSRA). Keduanya membuat nilai proyek bertambah hingga USD100 juta. (Giri Hartomo)

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022