Sumedang, (PRLM).- Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan Satker Projek Pembangunan Waduk Jatigede, Doni Fathurohman mengatakan, genangan Waduk Jatigede yang merendam Jalan Sumedang-Wado di Kampung Betok Munjul, tak bisa dicegah. Bahkan airnya akan terus meninggi hingga panjang jalan yang tergenang semakin bertambah. Pasalnya, air yang masuk ke bendungan dari Sungai Cimanuk begitu melimpah di saat musim hujan ini. Debir air Sungai Cimanuk yang masuk ke Waduk Jatigede rata-rata 100 meter kubik per detik hingga 190 meter kubik per detik. Sedangkan air yang dibuang dari pintu air relatif kecil, maksimal hanya sampai 100 meter kubik per detik. Jadi, ada 90 meter kubik per detik pemasukan air sungai yang tergenang di Waduk Jatigede. Makanya tak heran, jika genangan yang merendam badan jalan terus meninggi dan meluas, katanya, Senin (15/2/2016). Akan tetapi, tinggi muka air (TMA) Waduk Jatigede akan ditahan di elevasi 247 meter hingga September nanti. Ketika air sudah mencapai angka elevasi tersebut, pemasukan air dari Sungai Cimanuk akan terus dibuang di pintu air spill way yang berkapasitas 4.600 meter kubik per detik. TMA akan ditahan di angka elevasi itu, sampai semua permasalahan termasuk pembangunan jembatan di jalan lingkar bisa dituntaskan. Ini sudah rencana awal kita, tutur Doni. Lebih jauh ia menjelaskan, ketika Jalan Sumedang-Wado di Kampung Betok Munjul terendam hingga akses jalannya terputus, tak ada cara lain untuk mengatasinya kecuali mefungsikan jalan alternatif. Namun tak dipungkiri, melewati jalan alternatif terkendala belum tuntasnya pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Cimanuk di Cikareo Utara, Kec. Wado. Selain itu juga, terhambat jalan lingkar yang ambles di daerah Neglasari, Kec. Darmaraja. Akan tetapi, kami akan segera memasang jembatan sementara bailey. Dalam seminggu, pemasangannya bisa selesai sehingga jalan lingkar dari Cikareo Utara sampai Cisurat, Wado bisa dilalui. Upaya lainnya, perbaikan jalan ambles di Neglasari, Kec. Darmaraja diharapkan bisa selesai sehari lagi. Seandainya jalan ambles itu sudah selesai, jalan lingkar dari Cisurat-Sukapura-Alun-alun Darmaraja bisa dipakai. Jalan desa yang rusak akan kami perbaiki, ucapnya. Ia menambahkan, Satker menargetkan, Juli nanti jalan lingkar secara keseluruhan sudah bisa difungsikan sebagai pengganti jalan provinsi yang tergenang. Semua kendaraan bisa melewati jalan lingkar dari mulai Cikareo Utara sampai Alun-alun Darmaraja. Untuk pembebasan lahan di Cieunteung Darmaraja yang belum selesai, akan secepatnya diproses berkoordinasi dengan pemda dan instansi terkait lainnya, tutur Doni.