Kepala Bappeda Jabar, Ferry Sofwan Arif bersama Kemenkomarves dan Perekonomian RI meninjau calon lokasi pembangunan Bandara Cikembar, Sukabumi (20/5).

Untuk membangun Bandara Cikembar ini dibutuhkan lahan seluas 1137 hektar. Nantinya bandara ini diperuntukkan bagi pesawat penumpang, salah satunya untuk jenis pesawat jet Boeing 737.

Saat ini area calon Bandara Cikembar ini merupakan lahan perkebunan singkong, juga lahan-lahan di sekitarnya merupakan area industrial estate yang dikelola swasta dan terdapat lahan perkebunan karet milik PTPN VIII seluas 20 hektar.

Sekitar bandara ini merupakan kawasan industri sehingga dengan dibangunnya bandara ini diharapkan akan membantu aksesibilitas transportasi logistik.

Potensi penumpang untuk bandara ini berasal dari jumlah penduduk kota dan kabupaten Sukabumi, lokasinya yang berada di tengah kota, penunjang akses menuju Geopark Ciletuh, dan pengembangan pelabuhan samudera.

Kabupaten Sukabumi merupakan kabupaten terluas kedua di Jawa dan Bali setelah Banyuwangi dengan 47 kecamatan. Sehingga aspek demografi ini akan menjadi potensi yang baik untuk penumpang bandara.

Sudah dilakukan kajian terhadap windrose nya, mencari arah angin dan memperhatikan topografi untuk menentukan area take off dan landing pesawat. Prosedur take off dan landing pun sudah dibuat SOP nya oleh Kementerian Perhubungan.

Dari sisi perencanaan sampai pembebasan lahan dilakukan oleh Pemprov Jabar, kemudian selanjutnya untuk pembangunan dan operasional dilaksanakan oleh kementerian perhubungan.

Adapun kendala yang dihadapi adalah di daerah ini terdapat 3 sutet. Rencana kedepannya, sutet tersebut akan dipindahkan atau dipangkas tingginya agar tidak menghalangi lalu lintas pesawat.