SENTUL, PIKIRAN RAKYAT — Minimnya kejuaraan anggar di dalam negeri menginspirasi Pengurus Provinsi Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Jawa Barat untuk menggelar Kejuaraan anggar internasional Jawa Barat (West Java International Fencing Championship 2018), pada 28-29 April ini di Padepokan Voli Sentul, Bogor, Jawa Barat. Kejuaraan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan tambahan jam bertanding bagi para atlet daerah, khususnya untuk atlet Jabar. “Dengan tajuk kejuaraan internasional, selain Indonesia ada empat negara lainnya yang turun ambil bagian, yakni Singapura, Malaysia, Brunei Darusalam dan Taiwan. Total ada 280 atlet dari 42 klub di Jawa Barat dan beberapa Pengprov lainnya, seperti Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Tangerang Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta 20 atlet dari empat negara Asia Pasifik tersebut,” kata ketua pelaksana, Asyanti Thalib kepada wartawan, Minggu, 29 April 2018. Dari 280 peserta tersebut, menurut dia, ada sekitar 12 atlet nasional yang turut ambil bagian. Kejuaraan internasional ini sendiri dilatarbelakangi karena prestasi atlet anggar Jabar pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2016 lalu. Dimana anggar untuk pertama kalinya bisa keluar sebagai juara umum di PON. Semenjak itu, menurut Asyanti, pihaknya terpacu untuk lebih banyak menggelar berbagai event. Agar para atlet Jabar khususnya jangan hanya berlatih saja, tapi punya sarana untuk bertanding. Hingga para atlet dinilainya bisa memiliki pengalaman dan jam terbang. “Ini berawal dari Sirkuit Anggar Jabar juga, dari hasil itu banyak atlet kita yang punya prestasi bagus. Makanya sekarang kami ingin menggelar kejuaraan internasional agar para atlet bisa mendapatkan pengalaman berbeda. Kami sudah masukan kejuaraan ini ke Federasi Anggar Internasional (FEI), kalau bagus dan hasilnya diakui mereka, maka kami berencana akan menggelar event internasional ini dua tahun sekali. Ini jadi kali pertama di Indonesia kejuaraan internasional digelar oleh Pengprov,” katanya. Asyanti berharap, dengan keterbatasan pusat menggelar kejuaraan level nasional, apa yang dilakukan Pengprov Ikasi Jabar ini bisa jadi pemicu bagi Pengprov-pengprov Ikasi lainnya di daerah untuk juga bisa menggelar Kejuaraan Serupa. Dia menuturkan, selain bagus untuk meningkatkan kualitas atlet, pemantauan atlet daerah baru, juga untuk lebih memperkenalkan anggar sebagai olahraga. Hal ini Mengingat anggar memang tidak sepopuler sepak bola. Kejuaraan Internasional ini mempertandingan tiga jenis senjata, yakni Foil, Epee dan Sabre dengan kelas umur di bawah usia 12 tahun (U12), di bawah usia 14 tahun (U14) dan kelompok senior/open. Di kelompok senior, para atlet anggar nasional yang tergabung dalam pelatnas Asian Games 2018 juga turun bertanding. Jabar mampu bersaing Di kerjuaraan tersebut, para atlet anggar nasional asal Jawa Barat mampu bersaing. Total para atlet Jabar mendapatkan 15 medali yang terdiri dari 4 emas, 5 perak, dan 6 perunggu. Mereka rata-rata menguasai kategori senior/open dalam kelas sabre putri dan epee putra. Satu-satunya kategori senior/open yang lepas dari atlet Jawa Barat adalah di kelas foil putra. Di katergori tersebut Hendrawan Susanto dari Ikasi Jawa Timur yang berhak atas mendali emas. Perak di kelas tersebut direbut oleh atlet anggar nasional asal Jawa Barat (Ikasi Jabar) atas nama Dzulfi Ahmad Saefu dan perunggu bersama diraih atlet Kab Bogor Adi Selamat dan Ismail Ibnu Abu Bakar. Pada sabre putri ketagori senior, empat posisi teratas menjadi miliki atlet nasional. Ameila Noerliyami dari Ikasi Jabar menjadi yang terbaik setelah menang angka atas Reni Anggraeni dari Ikasi Jatim. Perunggu bersama menjadi miliki Alida Megaputri Salim (Ikasi Jabar) dan Salsabila Bontangia (Ikasi Jatim). Di epee putra, putra Kota Bogor, Anggi Williansyah meraih medali emas, menyisihkan dua wakil Jatim, Sigy Kanadaela dan Firman Adinata Pratama yang memperoleh perak dan perunggu. Di kategori kelompok usai, kategori foil putra KU-12 tahun menjadi milik Karawang. Para atlet Karawang menguasai top 3 kategori ini. Raka Bima Ramadhan memperoleh emas, lalu M. Zidan Muzaki dan Adhan Alsyadad mendapatkan perak dan perunggu. Selain Adhan, perunggu bersama juga direbut oleh Reinja Caesar Palui dari klub BFC Jakarta. Di foil putri KU-12, Surayya Rizzal dari klub YMCA untuk emas, Alleyda Situ klub DOFC untuk perak. Serta perunggu bersama menjadi milik Rheinanda Fawnia (Klub Patriot Nusantara) dan Louisa Wastu Vinata (Ikasi Kab. Bandung). Di kategori KU, selain kelas foil KU-12 juga ada foil U-14 putra dan putri, Epee U-14 putra dan putri, serta sabre U-14 putra dan putri. (Wina Setyawatie)