BAPPEDA JABAR - Apel Pagi Bappeda Provinsi Jawa Barat
Apel Pagi Bappeda Provinsi Jawa Barat
04 May 2015 13:21

Sekretaris Bappeda Provinsi Jawa Barat (Jabar) Linda Al Amin, ST., MT mewakili Kepala Bappeda Jabar memimpin Apel Pagi di Lapangan Parkir Bappeda Jabar, Senin (04/05). Upacara tersebut dihadiri oleh seluruh Pejabat dan staf Bappeda Jabar.

Dalam upacara tersebut, beliau menyampaikan amanat Prof. Denny sebagai Kepala Bappeda Jabar, menindak lanjuti acara pengajian yang telah diikuti sebelumnya, pertama, pendekatan wawasan keagamaan adalah tugas Dinas bukan tugas pribadi, karena itu merupakan uapaya dan ikhtiar kita agar seluruh pegawai Pemprov Jabar dari berbagai level memiliki kekuatan keimanan, sehingga dapat menerapkan hal-hal yang baik dalam bekerja. Kedua, agar bisa terhindar dari berlaku salah dalam bekerja. Ketiga, tidak berlaku asal-asalan dalam bekerja.

“Untuk itu kepada para Kabid, Pusdalisbang, Kasubag, Kasubid untuk meneruskan hal baik ini pada stapnya masing-masing” tuturnya.

Pada waktu yang sama, Sekretaris Bappeda Jabar juga menyampaikan Cuplikan pidato Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait Peringatan Hari Pendidikan Nasional.

Berikut cuplikan pidato Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI yang dibacakan Sekretaris Bappeda Jabar :

(1) Secara Konstitusional mendidik adalah tanggungjawab Negara, namun secara moral, mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik. (2) Mengembangkan kualitas manusia Indonesia harus dikerjakan sebagai sebuah gerakan bersama. (3) Semua harus ikut peduli, bahu membahu, saling sokong dan topang untuk memajukan kualitas manusia Indonesia lewat pendidikan.

Menurutnya, tema pendidikan Tahun ini adalah pendidikan dan kebudayaan sebagai gerakan pencerdasan dan penumbuhan generasi berkarakter pancasila. Kata kunci dari tema tersebut adalah gerakan. Pendidikan harus dipandang sebagai ikhtiar kolektif seluruh bangsa. Karena itu pendidikan tidak bisa dipandang sebagi sebuah program semata. Kita harus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat. Kita mendorong pendidikan menjadi gerakan semesta, yaitu gerakan yang melibatkan seluruh elemen bangsa, “masyarakat merasa memiliki, pemerintah memfasilitasi, dunia bisnis peduli, dan ormas/LSM mengorganisasi”.

“Mari kita ajak semua pihak untuk merasa peduli, untuk merasa memiliki atas problematika pendidikan, agar semua bersedia menjadi bagian dari ikhtiar untuk menyelesaikan problematika itu” tuturnya.

Peringatan hari pendidikan Nasional tidak bisa dilepaskan dari Ki hadjar Dewantara yang menyebutkan sekolah dengan istilah “Taman”. Taman merupakan tempat belajar yang menyenangkan, anak datang ke taman dengan senang hati, berada ditaman juga dengan senang hati, dan pada saat akan meninggalkan taman akan merasa berat hati. Pertanyaannya, sudahkah sekolah kita menjadi seperti taman?, sudahkah sekolah kita menjadi tempat belajar yang menyenangkan?.

Dihari pendidikan nasional ini, mari kita kembalikan semangat dan konsep Kihajar Dewantara. Bahwa sekolah harus menjadi tempat belajar yang menyenangkan. Sebuah wahana belajar yang membuat para pendidik merasakan mendidik adalah sebuah kebahagian, sebuah wahana belajar yang membuat para peserta didik merasakan belajar sebagai sebuah kebahagiaan.

Ikhtiar besar kita untuk pendidikan ini akan terwujud apabila kita semua terus bekerja keras dan membuka lebar-lebar fartisipasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam pendidikan.

“Mulai hari ini, kita harus merubah perspektif bahwa pendidikan bukan hanya urusan keDinasan di pemerintahan, melainkan juga urusan kita dan ikhtiar memajukan pendidikan adalah tanggujawab kita semua” pungkasnya. ** Rizal

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022