bisnis.com,BANDUNG–Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, peristiwa bencana alam yang sering terjadi saat ini khususnya di Jawa Barat, akibat dari pemanfaatan sumber daya alam yang bernuansa kerakusan manusia sehingga menyebabkan rusaknya alam. “Memelihara sekaligus memanfaatkan alam baik tanah maupun air dan kandungan bumi secara berkelanjutan tidak dilarang, yang dilarang adalah ketika pemanfaatannya bernuansa kerakusan dan kerusakan,” kata Aher pada Seminar Nasional Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia di Bandung, Selasa (06/12/2016). Selain itu menurutnya, faktor tekanan penduduk yang sangat tinggi, maraknya pertumbuhan industri yang tidak memperhatikan lingkungan juga menjadi penyumbang. Salah satunya banyaknya pelanggaran di kawasan sungai Citarum dari hulu hingga hilir. “Salah satu pelanggaran di kawasan Citarum dari hulu sampai hilir adalah industri dan jasa yang mereka dengan rakusnya mncari uang yang tidak lagi memperhatikan masa depan,” ujarnya. Kemudian volume kendaraan bermotor yang terus meningkat menjadi masalah yang harus dipecahkan solusinya. Polusi dari kendaraan bermotor merupakan penyumbang gas rumah kaca terbesar kedua disamping land use change foresty yang mengakibatkan rusaknya tatanan cuaca. Akibatnya saat ini cuaca menjadi sering tak menentu sehingga petani tidak tahu kapan harus mulai menanam. Pun dengan nelayan menjadi tidak bisa melaut untuk mencari nafkah. Produksi pun menurun dan kemiskinan akan bertambah. “Itu terjadi karena prilaku manusia, karena gas rumah kaca dan co2 serta metan berlebihan pada atmosfir kita rusak kan,” jelas Aher. Untuk itu Ia mengajak masyarakat bersama-sama untuk menyelamatkan lahan. Untuk menghadirkan pangan tidaklah harus merusak. “Mari selamatkan lahan, karena untuk menghadirkan pangan tidak harus merusak. Bila leuweung rusak cai saat maka rakyat balangsak,” ungkap Aher.