BAPPEDA JABAR - Jalan Amblas Banjar Selesai Desember 2016
Jalan Amblas Banjar Selesai Desember 2016
14 October 2016 16:12

KOTA BANJAR – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengunjungi lokasi jalan amblas yang terletak di Blok Katapang Kel. Purwaharja, Kec. Purwaharja, Kota Banjar, Rabu (12/10/16). Wagub mengatakan proses perbaikan jalan amblas tersebut akan berlangsung selama dua bulan atau ditargetkan selesai pada Desember 2016 nanti.

“Kalau dari teman-teman PU tadi Insya Allah, Desember nanti selesai. Dan harus permanen ya perbaikannya,” kata Wagub yang di dampingi Walikota Banjar Ade Uu Sukaesih.

Jalan amblas tersebut merupakan jalur transportasi barang, sehingga memerlukan penanganan yang cepat.  Sementara itu, terkait saluran PDAM yang juga ikut rusak akibat dari jalan amblas ini, ada sekitar 7.000 pelanggan PDAM yang terganggu pasokan airnya.

“Orang kalau minum kan nggak bisa ditunda. Nanti kita bantu, kita suplai dengan tanki-tanki air pengguna PDAM tadi atau kita juga akan lihat tempat-tempat yang memang membutuhkan air bersih,” ujar Wagub.

“Kita dapat bantuan tanki air juga dari pemerinah provinsi,” tambah Walikota Banjar.

Jalan amblas ini merupakan penghubung antara Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Lokasi amblas tepatnya terletak di Jalan Brigejn M Isha Kota Banjar dan terjadi pada Minggu malam (9/10/16). Kedalaman amblas sekitar 10 meter, panjang 16 meter dan lebar 12 meter yang terjadi karena tergerus air sungai.

 

Gubernur Tinjau Jembatan Amblas Banjar dan Pangandaran

Sehari sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) meninjau dan memastikan Jalan amblas blok katapang Kel. Purwaharja, kec. Purwaharja Kota Banjar, dan Jembatan amblas Putrapinggan Ds. Putrapinggan, Kec. Kalipucang Kab. Pangandaran yang ambles akan segera diatasi, sehingga akses yang sempat terputus segera dapat dilaui kembali.

“Kalau akses kan satu – satunya akses yang bisa menyebrangkan orang bisa memperlancar pergerakan orang dan barang hanyalah jalan dan jembatan kan. Kalau jembatannya rusak berarti satu – satunya cara itu perbaikan jembatannya,” kata Aher disela – sela tinjauannya di Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran, Selasa (11/10/2016).

Maka kemudian satu – satunya cara adalah ada perbaikan segera. Perbaikannya terdiri dari dua tahap.  Tahap pertama, berupa pembangunan jembatan bailey, atau jembatan penghubung jalan yang terbuat dari kerangka besi yang menyelubung di bawah, samping dan atas jalan. Biasanya jembatan bailey melintang di atas sungai untuk menghubungkan jalan raya yang terputus oleh sungai besar, dimana pengaplikasiannya sekarang tengah dilakukan untuk Jembatan amblas Putrapinggan Ds. Putrapinggan, Kec. Kalipucang Kab. Pangandaran.

Sementara Jalan amblas blok katapang Kel. Purwaharja, Kec. Purwaharja Kota Banjar, akan dipasang box, atau semacam gorong – gorong berukuran besar. Panjangnya lima meter, lebar lima meter, setelah dipasang kemudian diurug, dan dapat langsung diaspal kembali permukaannya.

“Kita koordinasi dengan Balai Pusat, karena ini adalah milik pusat (jalan nasional), saya sudah kontak Kepala Balai Jalan Nasional Jakarta Banten Jabar Pak Bambang, dia katakan untuk Talipucang bailey sedang dipasang. Sementara disini (blok katapang, Kota Banjar) dipasang Box, atau seperti gorong – gorong tapi besar. Panjangnya lima meter, setelah pasang diurug, langsung diaspal lagi atasnya. Mudah – mudahan ini lebih cepat karna kalau box kemudian tingginya lima meter lebarnya lima meter kemudian diurug ini cukup memadai untuk jalan air,” jelas Aher.

“Sementara Jembatan bailey di Pangandaran sendiri dibuat dua arah, kalau satu arah nanti ketutup repot lagi macetnya panjang. Kita minta jembatan bailey-nya dibangun dua arah. Tadi saya ketemu juga dengan temen – temen TNI, bayley jika diperlukan TNI juga punya bailey, bisa dipakai,” lanjutnya.

Ke depan menurut Aher, setelah pengaplikasian jembatan bailey, pihaknya akan mengajukan ke Pemerintah Pusat supaya perbaikan jembatan Kalipucang masuk dalam anggaran perbaikan jembatan tahun 2017, supaya tahun depan langsung segera ada perbaikan permanen.

Terkait hubungannya dengan akses pariwisata, Aher mengakui kejadian bencana tersebut tentu menimbulkan gangguan akses. Akan tetapi, Aher mengimbau pada masyarakat bahwa jalur ke Pangandaran tetap masih bisa diakses lewat tiga cara. Cara pertama tentu tunggu perbaikan jembatan bailey yang akan diperbaiki. Kedua, dengan jalur selatan alternatif via Cipatujah itu. Ketiga, bisa lewat jalur udara ke Bandar Udara Nusawiru.

“Oleh karena itu pembangunan harus cepat, cepat pertama jembatan bailey-nya cepat dibangun. Cepat kedua, adalah dianggarkan 2017. Ga ada cepat yang ketiga, jangan molor hingga 2018 gitu aja kan,” tegasnya.

Disamping pariwisata, perbaikan kedua jembatan/jalan tersebut pun dinilai amat penting, dan sangat amat vital dalam rangka perhubungan. Karena keduanya tak hanya jalur untuk ke Pangandaran, tetapi juga jalur penghubung antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.

“Insya Allah kita akan koordinasikan segera dengan Kementerian pusat supaya segera bailey-nya cepat dibangun dan memang sedang dibangun sekarang. kedua ada anggaran untuk tempat lain, kemudian dialihkan dulu untuk ini yang lebih penting di 2017. Catatannya 2017, coba kalau meleset 2018 kita pakai bailey- nya kelamaan setahun lebih nanti,” kata Aher.

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022