SOREANG,(PR).- Pembangunan simpang susun (interchange) Pasirkoja yang menghubungkan jalan tol Padalarang-Cileunyi dengan jalan tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) masih berkisar 7o persen, padahal seharusnya akhir Agustus lalu sudah selesai. Pihak kontraktor beralasan faktor cuaca yang sering hujan, bahkan banjir dan kesulitan akses angkutan material sebagai penyebab keterlambatan pekerjaan. “Perusahaan Daerah Citra Bangun Selaras (PD CBS) milik. Pemkab Bandung mendapat pekerjaan pembangunan interchange Pasirkoja, baik yang berada di wilayah Kota Bandung di Pasirkoja maupun Kabupaten Bandung yang masuk Kecamatan Margaasih,” kata Direktur PD CBS, Eri Rusmana, di Kompleks Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (21/9/2o16). Menurut Eri, dari 10 ramp untuk pembangunan simpang susun, PD CBS mendapatkan pekerjaan 8 ramp, sedangkan dua lainnya dikerjakan kontraktor lain. “Pekerjaan interchange Pasirkoja dari mulai pengurukan tanah, pemadatan, sampai pembuatan tiang-tiang fondasi, sedangkan Wika Karya akan membuat struktur jembatan termasuk beton precast untuk jembatan,” ujarnya. Saat ini, kondisi terakhir pekerjaan sudah mencapai 7o persen, seharusnya sudah selesai akhir Agustus lalu. “Peletakan batu pertama jalan tol Soroja pada September tahun lalu dan diharapkan selesai menjelang PON, namun ternyata pekerjaan terhambat faktor cuaca,” katanya. Cuaca yang lebih banyak hujan sehingga pekerjaan pengurukan tak bisa dilakukan. Apabila dipaksakan, tanah urukan menjadi bercampur air. “Bahkan, pembuatan fondasi persis berada di sisi Sungai Melong yang sering banjir sehingga pekerjaan fondasi terganggu. Kalau tanah untuk fondasi tergenang banjir, ya tak bisa apa-apa sehingga cuma menunggu banjir surut,” ujarnya. Selain itu, akses jalan juga kerap terganggu sebab harus melalui jalan tol Cileunyi-Padalarang yang padat lalu lintasnya. “Sering terjadi ketika puluhan dumptruck membawa material urukan dengan kondisi cerah dari Soreang, tetapi saat memasuki tol hujan besar. Akhirnya dumptruck menunggu di sisi jalan tol lalu pihak Jasa Mar-ga meminta dumptruck untuk menjauhi jalan tol,” katanya. Meski banyak hambatan, Eri optimistis pembangunan jalan tol Soroja termasuk simpang susun sudah selesai akhir tahun 2016 ini. “Kalau dua minggu saja cuaca terus cerah bisa mempercepat pekerjaan. Namun akhir-akhir ini tiap sore hujan selalu turun,” ucapnya. Dari pengamatan “PR”, pekerjaan jalan tol Soroja masih terus dikebut pengerjaannya meski selepas jembatan Pameuntasan sampai Stadion Si Jalak Harupat dipakai untuk akses transportasi PON. Satu jembatan Pameuntasan yang melintasi Sungai Citarum juga sudah hampir selesai, sedangkan satu jembatan lainnya sudah selesai fondasinya. Demikian pula badan jalan tol yang sebagian besar sudah diurug. Bahkan akses ke jalan tol seperti di samping Balerame Sabilulungan sudah dibeton. “Setelah diuruk, proses selanjutnya badan jalan akan dipasang bebatuan untuk pemadatan. Proses selanjutnya beton tipis sekitar 5 cm sebelum dilakukan pembetonan dengan tebal sekitar 20 cm,” ujarnya.