CIAMIS,(PR).- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ciamis menyelamatkan seekor bayi orangutan Kalimantan dari warga di wilayah Kabupaten Pangandaran. Binatang asli Borneo dengan nama latin Pongo pygmaeus betina tersebut diperkirakan baru berumur 8 bulan. Infromasi di BKSDA Wilayah 3 Ciamis, Rabu 20 Juli 2016, orangutan tersebut rencananya dititipkan di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Cikananga, Sukabumi. Kondisi orangutan yang dipasangi popok itu tampak sehat. Primata yang dimasukkan dalam ruang tersebut juga terlihat jinak. Beberapa dedauan berserakan di lantai ruangan. Saat digendong petugas, orangutan terlihat manja, beberapa kali mulutnya mengisap lengan petugas tetapi tidak menggigit. Ketika diberi tutup botol dot, orangutan tersebut langsung menyedotnya. Agar tidak stres, binatang tersebut dibiarkan bermain di dalam ruang. Binatang dilindungi itu diamankan dari warga Kabupaten Pangandaran yang sebelumnya meminta surat izin memeliharanya ke Kantor BKSDA Ciamis yang juga meliputi wilayah Tasikmalaya, Pangandaran, dan Garut. “Sebelumnya, ada warga datang minta surat izin memelihata orangutan. Setelah diberi penjelasan termasuk dua opsi disita atau diserahkan, akhirnya pemilik menyerahkan orangutan tersebut, ” ujar Staf Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah 3 Ciamis, yang juga tim evakuasi penanganan konflik satwa, Toto Kuswanto, Rabu 20 Juli 2016. Berdasarkan penuturan pemilik, orangutan tiba di Pangandaran Sabtu 16 Juli 2016. Keesokan harinya, pemilik datang ke taman Wisata Alam (TWA) Pananjung, Pangandaran, dengan maksud meminta surat izin memelihata orangutan. “Setelah diberi penjelasan, Senin (18 Juli 2016) pemilik menyerahkan sukarela. Kami menjemput orangutan di rumah pemiliknya. Kami juga langsung membawa ke dokter hewan untuk memeriksakan kondisi kesehatannya dan dinyatakan sehat,” ungkapnya. Toto mengungkapkan, orangutan tersebut dibawa dari Kalimantan melalui jalur laut dengan kapal nelayan. Selanjutnya diserahkan kepada pemiliknya di Pangandaran. “Nelayan kan memiliki banyak komunikasi dengan nelayan lain, termasuk antar pulau. Akhirnya, orangutan sampai di Pangandaran,” ujarnya. Dia mengatakan, bayi orangutan tersebut selanjutnya dititipkan di PPS Cikananga, Sukabumi. Setelah kondisi kesehatan dan memungkinkan dilepasliarkan, kata Toto, orangutan dikirim ke Pusat Konservasi Orangutan Tanjung Puting di Kalimantan. “Sebelum dikembalikan ke habitatnya, orangutan tersebut harus menjalani latihan penyesuaian hidup bebas di hutan, dilepasliarkan,” tuturnya. (Nurhandoko)