Garut, (PR).- Kabupaten Garut masih kekurangan tempat tidur untuk perawatan pasien sebanyak 1.350 unit. Pemkab Garut berjanji akan membangun tiga rumah sakit lagi untuk menampung kekurangan tempat tidur untuk pasien tersebut. Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengakui, Kabupaten Garut kekurangan tempat tidur sebanyak 1.350 unit. “Jika jumlah penduduk Kabupaten Garut sekitar 2,6 juta orang. Secara teori, setidaknya diperlukan 2.600 tempat tidur,” ucap Helmi yang juga dokter itu, Selasa 7 Juni 2016. Untuk rumah sakit umum, Helmi akan mendorong 1.000 tempat tidur dari 600 unit yang ada sekarang. Tahun ini, pihaknya mendorong penambahan tempat tidur hingga 850 unit. “Terutama RSU dr Slamet yang merupakan rumah sakit rujukan. Semua pelayanan kesehatan, seperti puskesmas, klinik, dan RS lainnya dirujuk ke RSU Slamet,” katanya. Menurut Helmi, tahun lalu RSU dr Slamet telah membangun ruang perawatan dengan kapasitas sekitar 120 tempat tidur. Namun, ruang itu belum bisa difungsikan karena bangunan belum selesai dan adanya administrasi yang belum tuntas. Tahun ini, Helmi menyebutkan, pembangunan ruang perawatan akan dibangun lagi di RSU dr Slamet dengan kapasitas lebih dari 100 unit. “Di RS Pameungpeuk, provinsi juga akan memberi bantuan pembangunan Rp 100 miliar yang diperkirakan cukup 200 tempat tidur,” tuturnya. Untuk mengurangi kekurangan tempat tidur, ungkap Helmi, pemkab akan mendirikan tiga rumah sakit pada 2017. Ketiga rumah sakit itu berada di Kecamatan Malangbong, Limbangan, dan Bungbulang. Di Malangbong dan Limbangan, tahun ini mulai pembebasan tanah. Sementara Bungbulang, kata Helmi, akan dianggarkan pada APBD Perubahan tahun ini atau 2017. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tenni Swara Rifai membenarkan bahwa Garut masih kekurangan tempat tidur jika dibandingkan dengan jumlah penduduk. Saat ini, Garut baru memiliki 1.250 tempat tidur dari 6 rumah sakit (912 unit), 6 klinik (90 unit), 67 puskesmas, dan 32 puskesmas BLUD dan non-BLUD, serta 30 puskesmas PONED (248 unit). Akibat kekurangan tempat tidur, kata Tenni, masyarakat yang mampu biasanya berobat ke Kota Bandung, seperti RS Al-Islam dan RS Hasan Sadikin. Untuk itu, pemerintah akan terus menambah jumlah ruang perawatan dan mendirikan tiga rumah sakit.