Bisnis.com, Cirebon.- Kinerja sektor utama pada triwulan II/2016 khususnya sektor pertanian diperkirakan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan (Ciayumajakuning) menyusul telah berlangsungnya musim panen. Berdasarkan rilis Bank Indonesia Cirebon hasil Survei Kondisi Dunia Usaha (SKDU), luas panen padi pada triwulan I merupakan luasan tertinggi dibanding triwulan lainnya. Pergeseran musim tanam karena kemarau panjang 2015 lalu menyebabkan musim panen ikut tergeser menjadi Mei 2016. Sementara itu, produksi komoditas cabai di Ciayumajakuning terpengaruh oleh faktor cuaca pada April 2016 lalu karena tingkat curah hujan tinggi yang menyebabkan tanaman cabai terserang hama dan penyakit. Meski demikian, kondisi tersebut dapat diatasi sehingga produksi cabai dapat kembali normal bahkan cendrung meningkat. Jika ditinjau dari penyaluran kredit perbankan untuk sektor pertanian hingga April 2016 belum mengalami peningkatan yaitu tumbuh negatif sebesar 12,36% (y-o-y) sedangkan penyaluran kredit pada Maret 2016 juga tumbuh melambat sebesar 12,63%. Dengan demikian, kinerja sektor pertanian pada triwulan II/2016 diperkirakan meningkat jika dibanding triwulan sebelumnya, kata Kepala Bank Indonesia Cirebon, M. Abdul Majid Ikram belum lama ini. Majid mengungkapkan kinerja sektor pertanian juga didukung oleh sejumlah faktor yaitu optimalisasi penggunaan teknologi mesin pertanian, pupuk yang memadai, penerapan pengaturan jarak tanam serta pengedalian OPT.