KOTA BANDUNG – Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Bappeda Jabar menghadiri FGD tentang Persiapan Penyusunan Rancangan Kebijakan Penyelenggaraan Kesejahteraan Lansia yang diselenggarakan di Ruang Malabar, Gedung Sate, Jawa Barat pada Selasa (27/4). Agenda ini dihadiri oleh BPS Jawa Barat, Disdukcapil Jawa Barat, Dinsos Jawa Barat, dan instansi lainnya. Menurut data dari BPS Jawa Barat, hasil sensus penduduk 2020 menyatakan bahwa dari 48,27 juta jiwa penduduk Jawa Barat terdapat penduduk berusia 60 tahun ke atas yang dikategorikan lansia sebanyak 10,05% atau sejumlah 4,98 juta jiwa. 51,39% penduduk lansia adalah perempuan. Selain itu, mayoritas penduduk lansia di Jawa Barat merupakan lulusan SD ke bawah. Namun, kabar gembira nya adalah lebih dari 90% lansia Jabar memiliki kemampuan baca tulis. Perkembangan demografi ini akan berdampak pula pada perubahan dari sisi kesehatan, sosial, dan ekonomi. Sehingga disinilah peran pemerintah untuk bisa memfasilitasi penduduk yang berumur panjang ini. Hal tersebut menjadi perhatian praktisi Adhi Santika, bahwa implikasi dari cukup banyaknya penduduk lansia yang berpendidikan di bawah sekolah dasar adalah sosialisasi program-program yang akan ditujukan kepada lansia harus lebih intensif. Kabid PPM Bappeda Jabar, Idam Rahmat menyampaikan bahwa regulasi ini akan menjadi rujukan pengingat, salah satunya untuk sektor perencanaan, bahwa setiap perspektif perencanaan akan melibatkan proses pertumbuhan manusia.