Bulan Ramadan ini benar-benar berkah bagi Syarif (45), pedagang timun suri asal Desa Bakung, Kecamatan Jamblang, Cirebon. Karena baru empat jam saja dia membuka lapak di trotoar jalan Jenderal Ahmad Yani Ciamis sudah dibanjiri keuntungan. Lima kwintal timun suri dagangannya ludes dibeli pembeli. Ini hari ke dua saya buka lapak. Saya selalu buka lapak sekitar pukul 07.00 WIB. Bersyukur sekali, karena untuk hari ini, di hari pertama bulan Ramadhan sudah habis lima kwintal timun, ungkap Syarif pada Warta Priangan Kamis (18/06) pukul 11.00 WIB, di tempatnya berdagang. Sudah sejak 2011 lalu Syarif menjadi pedagang timun suri di Ciamis. Ia meyakini, untuk penjualan timun suri bulan Ramadhan tahun ini akan ada peningkatan dua kali lipat dibanding Ramadhan tahun lalu. Ia yakin bisa menjual sekitar sepuuh kwintah timun suri setiap hari. Di hari pertama saja sudah terasa keuntungannya, berbeda dengan hari pertama pada bulan Ramadhan tahun lalu. Mungkin karena sekarang masyarkat Ciamis sudah mulai merasakan khasiat dari timun suri ini. Untuk melancarkan pencernaan, pas dimakan bagi yang berpuasa, ujar Syarif. Sehari-harinya Syarif merupakan pedagang buah-buahan di pasar Tradisional Cipeujeuh Cirebon. Tapi jika memasuki bulan Ramadhan seperti sekarang, dia datang ke Ciamis hanya untuk berdagang timun suri. Ada tiga jenis timun yang dijajakan Syarif, diantaranya timun suri warna putih dan hijau atau biasa disebut timun suri Sulawesi, timun suri mas, dan timun suri manohara. Dibawanya langsung dari sentra timun suri di Desa Bakung, Kecamatan Jemblung, Kabupaten Cirebon. Timun suri Sulawesi yang paling disuka orang Ciamis. Saya menjual timun-timun ini dengan harga Rp. 4.000 sampai Rp. 7.000 per kilogram, pungkasnya. (Rizal Nurdiana/WP)