BAPPEDA JABAR - Aher: Pemimpin Itu Mulai Dari Memimpin Diri
Aher: Pemimpin Itu Mulai Dari Memimpin Diri
17 April 2017 11:22

 

BANDUNG — Seorang pemimpin tentu memiliki peran strategis dalam suatu organisasi, baik organisasi perusahaan, pemerintahan, atau pada bidang apapun. Maka pemimpin harus menjadi sosok inspiratif yang memberikan teladan bagi staff atau kelompok yang dipimpinnya.

Hal tersebut tersirat dari pernyataan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat memberikan pembekalan, atau ‘Sharing Session’ pada kegiatan Management Development PT Perusahaan Gas Negara (PGN), bertempat di Ruang Papandayan Gedung Sate Bandung, Selasa (04/04/2017).

Gubernur Aher menuturkan hal terpenting, atau pondasi bagi diri seorang untuk menjadi pemimpin adalah kemampuan diri untuk memimpin dirinya sendiri. Ini dapat dibuktikan mulai dari hal paling mendasar seperti menjaga kesehatan jasmani, menambah wawasan sebagai asupan pikiran, serta mengasah kepekaan hati nurani.

“Jasmani sebagai seorang pemimpin tentu fisik harus yang paling fit, jam kerja masuk misalkan pukul 08.00 pulang jam 16.00 itu untuk staff, tapi bagi seorang pemimpin kan tidak bisa seperti itu, pemimpin harus siap setiap saat dengan urusan – urusan bisnis, atau berbagai urusan perusahaan, atau organisasinya,” terang Dia.

Kemudian seorang pemimpin tentu perlu memiliki pikiran yang jernih yang didukung wawasan yang luas dalam mengambil suatu keputusan. Ditambah kepekaan nurani dalam menampung dan menyerap permasalahan yang terjadi, ataupun aspirasi yang ada di sekitar.

Selain itu, Gubernur juga menekankan pentingnya silaturahim. Aher menuturkan silaturahim memiliki manfaat yakni menambah rezeki, dan mempertahankan umur.

“Barang siapa ingin keduanya, maka perbanyak silaturahim. Ini juga termasuk dalam konteks pergaulan sosial, dan pergaulan bisnis sangat luas maknanya,” imbuh Aher.

Adapun menurut Aher, Kepemimpinan hadir karena adanya kaderisasi, karena menurutnya tidak ada pemimpin yang dilahirkan. “Seorang ibu melahirkan seorang anak tanpa pengetahuan apapun. Kecuali si ibu tersebut memberikan perangkat pengetahuan,” sambungnya.

“Kita harus bisa memimpin diri kita sendiri. Jasmani dirawat dan rohani dijaga. Sehingga keduanya berkembang secara stimultan. Fisik, pikiran, nurani harus berkembang secara berkesinambungan,” ujar Aher.

Selain itu, Aher pun menekankan pentingnya sebuah visi bagi seorang pemimpin. Karena cita- cita atau tujuan merupakan alasan sebuah organisasi berjalan.

“Cita- cita itu sangat penting, jadi harus dipastikan seorang yang memimpin memiliki jangkauan pikiran yang visioner, serta mempunyai misi yang baik,” ucapnya.

Layaknya seorang nahkoda Kapal, seorang pemimpin harus dapat membawa kapal organisasinya dengan selamat sampai ke tujuan. Maka seluruh isi kapal termasuk Dirinya yang membawa kapal harus juga selamat sampai tujuan, begitulah seorang pemimpin harus menjalankan sebuah perusahaan atau organisasi hingga sampai ke tujuannya dengan selamat.

“Banyak yang maju tapi tidak selamat. Sehingga banyak yang tergelincir, ini masalahnya godaan,” siratnya. (Humas Jabar)

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022