BANDUNG, (PR).- Upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, yang akan berlangsung di Stadion GBLA, Sabtu, 17 September 2016 akan turut dimeriahkan oleh 19 atlet legendaris Indonesia. Ke-19 atlet tersebut termasuk empat atlet peraih medali pada ajang Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Manajer Tim Kreatif Bidang Upacara PB PON XIX/2016 Jabar, Satria Yanuar Akbar, di Sekretariat Bidang Upacara PB PON XIX-Peparnas XV/2016, Jalan Cipunagara, mengatakan, hingga saat ini persiapan upacara pembukaan sudah mencapai 95 persen. Mulai dari loading peralatan hingga pelaksanaan tarian kolosal yang akan ditampilkan pada upacara pembukaan. “Untuk tarian sudah mencapai lebih dari 95 persen, tinggal pelaksanaan latihan dengan artis nasional dan atlet legendaris yang akan dilakukan pada 15 September besok. Untuk atlet legendaris yang akan hadir di pembukaan PON XIX itu totalnya ada 19 atlet, termasuk empat atlet peraih medali Olimpiade 2016, tetapi untuk nama-namanya tidak bisa saya sebutkan sekarang,” ujarnya. Penari yang dilibatkan pada pembukaan PON XIX sendiri, mencapai 3000 penari yang berasal dari berbagai komunitas. Mulai dari 12 sekolah, 11 sanggar tari se-Jabar, komuniitas tari kontemporer dan modern hingga komunitas perkusi. Dan artis yang akan terlibat di acara pembukaan PON XIX diantaranya Dira Sugandi, Armand Maulana, Dwiki Dharmawan, dan Andi /RIF. “Untuk atlet legendaris, kita hitung berdasarkan raihan medali di ajang multieven baik tingkat nasional maupun internasional. Dan penyulut api di kalderon pun akan diestafet dari 7 atlet peraih medali emas mulai dari tingkat SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade. Untuk penyulut api terakhir di kalderon utama, itu masih rahasia kita sebagai kejutan,” ujarnya. Satria mengatakan, upacara pembukaan PON XIX/2016 yang akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo ini akan menggabungkan antara teknologi dan orchestra, dan akan menjadi seni pertunjukan terbesar dan termegah sepanjang sejarah gelaran PON yang pernah ada. “Selain menggabungkan antara teknologi dan orchestra, pembukaan pun akan dimeriahkan oleh videografi dan video mapping yang Insha Allah menjadi terbesar sepanjang sejarah seni pertunjukan se-Indonesia,” ujarnya. Video mapping sendiri akan dilakukan di media sepanjang 70 x 30 meter. Kemudian, panggung utama pun dibangun dengan ukuran 20 x 90 meter dan menjadi panggung terbesar sepanjang perhelatan PON di Indonesia. “Selain itu ada teknik hidrolik dan kejutan lain dalam penyulutan api di kalderon yang berada di selatan stadion GBLA. Yang pastinya, pembukaan PON XIX/2016 Jabar akan jadi yang termegah dan terakbar sepanjang sejarah PON,” tutur Satria. Dia menambahkan, kapastian Presiden Jokowi untuk membuka PON pun sudah mendapat lampu hijau. Bahkan Presiden RI ke-7 tersebut pun mengapresiasi rencana pembukaan PON XIX/2016. “Kita sudah empat kali melakukan audiensi dengan pihak Setneg dan Pak Jokowi. Dan Pak Jokowi menanyakan hingga hal-hal detil terkait upacara pembukaan PON XIX, beliau sangat mengapresiasi apa yang sudah kita rencanakan,” katanya. Jokowi pun menyatakan siap untuk menghadiri dan membuka secara langsung pelaksanaan PON XIX/2016. Presiden yang diusuang PDI Perjuangan ini pun meminta tiga syarat. Pertama, dirinya ingin merakyat sehingga melarang adanya protokoler yang mewah. Selain itu, Satria pun mengaku pihaknya harus melakukan setting ulang tempat duduk VVIP bagi Jokowi. “Kedua, dia ingin pembukaan yang sederhana tapi bukan seadanya namun tidak dilakukan berlebihan,” tambahnya. Ketiga, Presiden Jokowi pun menginginkan pelaksanaan pembukaan bisa digelar meriah sehingga bisa memberikan hiburan sekaligus edukasi bagi masyarakat. Hal tersebut membuat Jokowi menanyakan terkait hal-hal detil dari pelaksanaan pembukaan PON XIX. “Termasuk pembuatan kostum, properti dan segala hal yang berkaitan dengan upacara pembukaan. Kita pun menjelaskan jika hal tersebut dikerjakan oleh 231 kelompok ukm, dan itu sangat diapresiasi beliau. Untuk itu, kita akan usulkan sertifikat bagi para pelaku UKM yang membantu perhelatan PON XIX dan ditandatangani oleh Gubernur Jabar,”ucap Satria.